Selasa, 07 April 2009

Buku Selamat Jalan Pak Harto



Obituari Soeharto: Kisah Bangsa dalam Nestapa

Minggu, 27 Januari 2008, Jenderal Besar yang lama menderita sakit itu menghembuskan napas terakhirnya. Langit Indonesia pun berselimut kabut duka, HM Soeharto mangkat dalam usia 87 tahun.

Betapa tidak, berita tentang penguasa NKRI selama lebih dari tiga dasawarsa itu menjadi headline hampir di seluruh media nasional dan lokal, baik cetak maupun elektronik. Ucapan belangsungkawa pun datang dari para pemimpin negara di berbagai belahan dunia. Bahkan, prosesi pemakaman Smiling General itu dinilai sebagai yang terbesar setelah Bung Hatta karena mendapat sambutan rakyat dan sedu-sedan tangis penduduk di se-antero negeri ini. Sampai-sampai, kini komplek Istana Giri Bangun menjadi lokasi wisata ziarah yang banyak dikunjungi warga.

Karena itu, tak mengherankan bila banyak rakyat yang merindukan kepemimpinan Soeharto jika melihat kondisi perekonomian negara saat ini. Menurut pengamat ekonomi dan politik dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), Hadi Soesastro, keberhasilan Pak Harto menangani ekonomi-politik dapat dijadikan catatan positif bagi Indonesia.

Dia berpendapat, kebijakan Soeharto selama 32 tahun memimpin, lebih banyak diarahkan pada pembangunan berbasis ekonomi kerakyatan. Sehingga wajar bila ekonom Pande Radja Silalahi menyimpulkan, tak ada yang dapat menyangkal sukses pembangunan ekonomi Pak Harto.

Di bidang politik, pemerintahan Orde Baru tergolong kuat karena selain memiliki sistem kepemimpinan yang tegas juga dikawal figur-figur menteri yang memiliki kesamaan pandangan.

Dalam hal diplomasi, kepemimpinan Soeharto mendapat sorotan dunia karena berhasil memperbaiki kembali hubungan Indonesia-Malaysia setelah sempat konfrontasi, serta amat berperan dalam meningkatkan stabilitas keamanan regional ASEAN dan Asia Pasifik.

Tanpa kritik dan penuh sanjungan, buku yang diluncurkan hanya sebulan pasca wafat Pak Harto ini mencoba menceritakan tentang kisah sebuah bangsa yang dirundung duka setelah ditinggal "pemimpin besar"-nya. Karya setebal 493 ini secara panjang lebar mendokumentasikan obituari: penggalan-penggalan perjalanan hidup dan kisah sukses Bapak Pembangunan itu. (Yudhiarma/ http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=194863)

Judul : Selamat Jalan Pak Harto
Penulis : Sugiono MP
Editor : Prof Dr Syamsuddin Mahmud
Penerbit : Suco
Cetakan : Maret 2008
Desain Sampul : Eki Thadan
Isi : 493 Halaman

Tidak ada komentar: